Jumat, 29 November 2013

Analisis dari Novel Surat Kecil Untuk Tuhan


                                Analisis :Novel Surat Kecil Untuk Tuhan

                                


                                              PENDAHULUAN

         Karya sastra menawarkan sebuah potret kenyataan yang bisa menjadi bahan perenungan bagi penikmatnya. Karya sastra memuat gambaran realitas yang ada. Sastra dan masyarakat pada gilirannya berada dalam kaitan dialektis. Meskipun demikian, sastra lebih banyak ditentukan oleh masyarakat daripada menentukannya (Ratna, 2005: 268). Oleh sebab itu, pengarang memiliki keterkaitan dengan keaadaan realitas atau sosial masyarakat dalam menciptakan karya sastra. Hal ini terjadi karena penyair merupakan bagian dari mobilitas sosial dan sastra merupakan refleksi dari potret kehidupan masyarakat.

1.      Latar Belakang

         Potret kehidupan inilah yang memicu lahirnya sebuah novel Surat Kecil Untuk Tuhan. Cerita dalam novel ini merupakan kisah hidup nyata dari seorang Gita Sesa Wanda Cantika atau Keke dalam mempertahankan hidupnya. Ia terserang kanker jaringan lunak pertama di Indonesia, oleh sebab itu belum ada obat mujarab yang dapat mengobatinya. Ia telah menjalani berbagai terapi, tapi takdirnya untuk mati muda tetap terjadi. Ia beruntung karena tinggal bersama ayah yang selalu menyayangi dan menyemangatinya, hingga ia menjadi gadis yang tegar. Selain itu peran kedua kakak lelakinya, keenam sahabatnya, juga Andy kekasihnya tidak pernah lengah untuk terus memberikan perhatian padanya. Keke tidak pernah menyerah dalam menjalankan hidupnya, ketika ia sakit dengan wajah yang mengerikan ia tetap menjalankan aktivitas belajar di sekolah seperti anak normal. Ia bahkan ikut ujian nasonal. Ia juga menjadi salah satu murid terpandai di sekolah. Nilai ujiannya pun terbaik di SMA, hingga penghargaan dari Megawati Soekarno Puteri yang kala itu menjadi presiden didapatkannya. Hal itu sebagai kenangan terakhir yang ia persembahkan untuk ayahnya dan orang-orang yang disayanginya.
Kisah dalam novel ini menceritakan secara detail perjuangan Keke pada detik-detik terakhir hidupnya. Kisah haru yang di dominasi oleh tokoh utama yang tegar dan inspiratif bagi teman-temannya ini membuat peristiwa dalam novel ini menarik. Kekuatan karakter tokoh utama dalam membangun alur dalam novel ini menarik.
        Novel Surat Kecil Untuk Tuhan layak untuk dianalisis kepopulerannya. Hal ini dikarenakan kesuksesan novel tersebut dalam menarik perhatian pembaca di Indonesia. Cerita ini dahulu ditulis dalam blogger dan banyak dikunjungi pembaca hingga dua juta banyaknya pembaca. Akhirnya buku ini oleh Inandra publisher dibiayai menjadi sebuah novel. Pada juli 2008 novel ini pertama kali dibuat atau diterbitkan dan terus mengalami cetak ulang yaitu; tiga kali cetak pada tahun 2008, dua kali cetak pada 2009, dua kali cetak pada 2010, dan empat kali cetak pada 2011. Pada tahun 2011 pula novel tersebut diangkat ke dalam sebuah film layar lebar dan berhasil menarik penonton lebih dari lima puluh ribu orang di Indonesia. Film yang diangkat dari novel ini juga diputar hingga di Malaysia dan Singapura. Melihat begitu antusiasnya pembaca terhadap novel Surat Kecil Untuk Tuhan, maka analisis pembaca atau reader respon menjadi pendekatan yang tepat untuk meneliti novel ini.


2.      Tujuan:
Mampu menggambarkan dengan jelas harapan dan impian keke. Yang digambarkan melalui surat yang ingin keke sampaikan kepada Tuhan.
Menentukan Unsur Intrinsik:
A.Menentukan Tokoh dan Perwatakan
No.
             Tokoh
          Perwatakan
                             Bukti
1.
Keke
Aktif, cerdas, dan percaya diri.
Memiliki keinginan dan cita-cita dirinya sendiri,walau hidupnya tidak akan lama lagi.
   “Satu Lagi kebiasaanku setiap pulang sekolah sambil menunggu ayah selesai bekerja di kantor sekolah. Aku Sering ikut ekstrakulikuler volley dengan kakak-kakak kelas dan kedua kakakku. Selain itu, aku juga suka ikut membantu mereka untuk membuat Mading (Majalah Dinding). Kemudian aku diarahkan oleh kakak kelasku menjadi team Kreatif MADING karena kata mereka aku berbakat menggambar dan daya imajinasiku tinggi. Begitu kata mereka.”
  

2.
Ayah Keke
Bijaksana dan perhatian kepada ketiga anaknya.
      “Aku menolak di gigitan kedua, tetapi ayah dengan setia berada disampingku dan terus memberikan dukungan kepadaku sambil merayuku untuk memakan obat-obat herbal tersebut. ’Ayo, Keke…Dimakan sayang… kan kamu mau sembuh. Kita berangkat umroh sama-sama nanti kalau kamu Sembuh. Nanti di tanah suci kita bersyukur kepada Allah karena kamu diberikan kesehatan. Kamu mau kan sayang…??? Kata Ayah’ “                          


3.
Andi
Perhatian dan Penyanyang.
            “Keke, Andi tau kamu marah terhadap keadaan! Tapi bukanlah menyiksa diri seperti ini bukanlah Keke yang sesungguhnya?! Keke yang sesungguhnya adalah orang yang Andi cintai dan seorang gadis yang tabah. Keke yang Andi cintai adalah putri yang selalu tersenyum dan riang dalam keadaan apapun! “ Ujar Andi.


4.
Pak Iyus
Sangat setia pada keluarga Keke, baik penyabar, dan perhatian terhadap Keke.
            “Kamu tenang aja, Ke…. Nggak usah khawatir. Ada ayah, ada kak Chika, ada kak Kiki dan ada Pak Iyus yang nemenin kamu kemana aja. Pokoknya kamu tenang aja…. Mendingan kita lanjutkan makan kita ini, oke?” Ujar pak Iyus sambil mengajakku bercanda.


5.
Sahabat-sahabat Keke (Fadha, Maya, Shifa, Ida, dan Andhini)
Baik, setia menemani Keke disaat-saat terakhir Keke baik, dan setia Kawan.

      “Hal pertama yang kulakukan ketika aku kembali ke bangku sekolahku, yaitu, kuletakkan tanganku dan kusentuh dengan jariku. Rasa lembut meja cokelat ini nyaris telah kulupakan. Fadha dan Sahabat-sahabatku hanya tersenyum padaku sambil berkata “Welcome back, Keke..!!”  Ujar Mereka..”


6.
Bibi
Baik dan perhatian kepada Keke.
Ayah sudah menunggu di mobil bersama supirnya. Aku berlari menuju bangku belakang.Lalu ayah berkata padaku,
      “Lama banget sih… Katanya mau latihan dulu sebelum upacara pagi ini! “
        “Aduh ayah.. Maaf, tadi kesiangan sedikit.. “
          Lalu Bibi memberikan roti kepada ayah untuk diberikan padaku
        “Ini, makan roti yang sudah disiapkan Bibi!”


7.
Kak Kiki
  Suka Bercanda dan sedikit jahil kepada Keke.

“Kak Kiki tidak percaya begitu saja.Saat aku lengah, dia langsung mencopot  kacamata hitamku. Akhirnya semua pun tau. Benar saja dugaanku!! Tawa kakakku meledak dan ia terlihat senang melihat wajahku. Untungnya ayah langsung melotot ke arah kakakku dan kak Kiki pun terdiam. Ayah memperhatikan keadaan mataku. Ia sedikit panik melihat aku bisa tertular penyakit mata karena sejak kecil aku terbilang jarang sakit.”


8.
Angel
 Sombong, norak , dan suka mengejek sesama temannya.

Sebelum pertandingan,Angel sempat mendatangi timku.
          “Aduh, kayaknya kalau memang dengan keadaan musuh yang sakit nggak enak juga ya? Tapi apa boleh buat.. Kita terpaksa harus menang dengan keadaan kayak gini!” Fadha langsung bangkit. Aku menarik tangannya untuk tidak melayani ejekan Angel.
          “Oops. Awas ada yang mau nubruk. Sebaiknya simpan aja tenaganya buat ngalahin kita.. Daa… “ Ucap Angel sambil meninggalkan kami”.


9.
Dr.Adi Kusuma
Sangat baik merawat Keke.
            “Jadi, Keke kenapa dok? Kok sakit mata sampe mimisan gitu?”
            “Hmm.. Sampai sejauh ini sih saya kira Sinus. Tapi belum tau juga kalau
            belum di Ronsen. Sekarang saya tulis resep aja. Kalau bisa sih Keke jangan
            sekolah dulu selama proses pengobatan..”
            “Iya..” Jawabku singkat.
            “Obat ini diminum dulu secara teratur selama 5 hari. Bila tidak ada perubahan, saya  akan buat surat pegantar ke dokter THT (Telinga Hidung Tenggorokan).” Ujar dokte Adi Kusuma.


10.
Prof Mukhlis
Tegas dan tidak mudah putus asa.
   Seorang Profesor yang ahli dalam bidang kanker. Prof Mukhlis sangat berjuang dalam mengatasi penyakit kanker Keke. 
 “Kita coba lakukan hal yang sama, yaitu dengan proses kemoterapi satu seri lagi, dilanjutkan dengan  Radioterapi dengan disinar. Jika ini belum berhasil maka akan saya diskusikan dengan teman-teman saya di Universitas Indonesia. Kita bedoa saja, semoga cara ini berhasil.” Kalimat pesimis dari Prof  Mukhlis.




B.Menentukan Alur Novel
Alur  :  maju

Tahapan alur         :
a.    Pengenalan
Keke adalah seorang anak yang cantik dan pandai, ia suka bermain volley. Ia juga memiliki banyak kawan dan tentunya memiliki keluarga yang bahagia walaupun ayah dan ibunya telah berpisah, namun ia selalu bahagia dengan apa yang ia miliki.

b.    Pemunculan Konflik
Kak Kiki kakaknya Keke menderita sakit mata, memang pada saat itu sakit mata sedang banyak menyerang siswa disekolah Keke. Dan pada saat itu juga ternyata Keke tertular penyakit mata itu, sehingga mata Keke membengkak. Awalnya memang bengkak biasa, namun lama kelamaan bengkak itu makin membesar sampai wajah Kekepun ikut membesar. Dan dokterpun memvonis bahwa Keke mengidap penyakit kanker jaringan lunak yang amat ganas.

c.    Konflik Memuncak

Lama-lama kanker itu mulai melemahkan Keke, tapi ayah Keke terus berusaha untuk menyembuhkan Keke. Setelah melakukan pengobatan alternatif kesana kemari, keadaan Keke tak kunjung membaik. Hingga akhirnya Keke bertemu dengan seorang profesor yang hebat. Kemudian Keke melakukan pengobatan kemoterapi. Kemoterapi ini berhasil, walaupun Keke harus meraskan dingin dan rambutnya yang berguguran.

d.   Penurunan Konflik
Kanker tersebut sempat hilang, namun kanker itu datang kembali dan semakin menyebar. Namun ayah Keke terus berusaha. Disisi lain Keke terus berusaha untuk membahagiakn orang disekitarnya. Ia pun mulai menyadari bahwa hidupnya takkan lama lagi. Ia makin rajin belajar karna ia ingin tetap belajar pada detik-detik terakhir dihidupnya.

e.    Penyelesaian
Keke jika Setelah berusaha sedemikian kerasnya dengan tak ada hasil, maka ayah Keke mulai merelakan Keke harus pergi meninggalkannya. Saat Keke dirawat di rumah sakit, Keke sempat koma untuk beberapa lama, dan sempatterbangun dari komanya. Namun setelah itu ia kembali tertidur dengan tenang untuk selamanya. Ayah dan keluarga yang lain telah merelakan kepergian Keke. Dan pada saat Keke memejamkan mata, seluruh ruangan rumah sakit tempat dimana Keke dirawat harum bunga melati.

C.Menentukan Sudut Pandang
Sudut pandang                                   : Sebagai orang pertama yang menceritakan tentang       dirinya sendiri.

Bagian yang membuktikan               : “Hai sobat,,kenalkan. Namaku Gita Sesa Wanda   Cantika.terlalu panjang ya. Ok! Biar gampang sebut saja namaku Keke. Aku anak ke-tiga dari tiga bersaudara. Aku mempunyai dua kakak laki-laki,namanya juga dipersingka saja. Panggil mereka Chiko yang tampan dan Kiki yang manis.Hehehe…. Jadi diantara keluarga ku, aku adalah anak perempuan satu-satunya.”


D.Menentukan Setting (Latar) Novel
1.      Setting Waktu                        :Malam hari.
2.     Setting Tempat                    : di Kota Jakarta.        :Tepatnya dikawasan Green                                                                                               Garden-Jakarta menuju ke                                                                                       
                                                                                            pedagang kaki lima.
E.Menentukan Tema dan Amanat Novel
Tema                          : Perjuangan seorang Remaja melawan penyakit kanker        Ganas (Rabdomiosarcoma), tetapi memiliki semangat untuk Hidup.
Amanat                       : Jangan mudah menyerah menjalani hidup ini, meskipun harus menderita penyakit kanker (Kanker Rabdomiosarkoma)
“Ayah..Keke udah cukup sabar.Tapi Keke sudah tidak sanggup lagi…!! Keke ingin menyerah dan lebih baik Keke mati saja..!!”

F.Gaya Bahasa

Gaya bahasa bentuk ungkapan :
Hal ini dapat dilihat dari bacaan hal 83 :
            Aku merasa bagaikan makhluk asing yang tiba di Bumi. Ditempatkan di sebuah ruang kosong.
Menentukan Unsur Ekstrinsik:

1.  Nilai Agama
Dalam novel ini terkandung nilai keagamaan yang islami. Dan mengajarkan kepada pembaca bahwa kita harus lebih banyak bersyukur dan tidak menyombongkan diri.
2.  Nilai Moral
Terkandung nilai moral yang baik, yaitu disaat teman Keke yang yang mengejek dia, Keke tetap diam dan hanya tersenyum dengan ejekan itu. Dan saat Keke jatuh sakit teman yang mengejek Keke memberi dukungan kepada Keke untuk tetap bertahan. Dan itu merupakan nilai moral yang baik untuk para remaja.
3. Nilai Sosial                                                                                                        
Saling membantu dan memberi dukungan kepada kawan dan siapapun yang ada disekitar kita.
4.  Nilai Budaya
Terdapat nilai-nilai budaya di Jakarta, yaitu budaya anak remaja didaerah Jakarta.