Analisis :Novel Surat Kecil Untuk Tuhan
PENDAHULUAN
Karya sastra menawarkan sebuah potret
kenyataan yang bisa menjadi bahan perenungan bagi penikmatnya. Karya sastra
memuat gambaran realitas yang ada. Sastra dan masyarakat pada gilirannya berada
dalam kaitan dialektis. Meskipun demikian, sastra lebih banyak ditentukan oleh
masyarakat daripada menentukannya (Ratna, 2005: 268). Oleh sebab itu, pengarang
memiliki keterkaitan dengan keaadaan realitas atau sosial masyarakat dalam
menciptakan karya sastra. Hal ini terjadi karena penyair merupakan bagian dari
mobilitas sosial dan sastra merupakan refleksi dari potret kehidupan
masyarakat.
1. Latar
Belakang
Potret kehidupan inilah yang memicu lahirnya sebuah novel Surat Kecil Untuk Tuhan. Cerita dalam novel ini merupakan kisah hidup nyata dari seorang Gita Sesa Wanda Cantika atau Keke dalam mempertahankan hidupnya. Ia terserang kanker jaringan lunak pertama di Indonesia, oleh sebab itu belum ada obat mujarab yang dapat mengobatinya. Ia telah menjalani berbagai terapi, tapi takdirnya untuk mati muda tetap terjadi. Ia beruntung karena tinggal bersama ayah yang selalu menyayangi dan menyemangatinya, hingga ia menjadi gadis yang tegar. Selain itu peran kedua kakak lelakinya, keenam sahabatnya, juga Andy kekasihnya tidak pernah lengah untuk terus memberikan perhatian padanya. Keke tidak pernah menyerah dalam menjalankan hidupnya, ketika ia sakit dengan wajah yang mengerikan ia tetap menjalankan aktivitas belajar di sekolah seperti anak normal. Ia bahkan ikut ujian nasonal. Ia juga menjadi salah satu murid terpandai di sekolah. Nilai ujiannya pun terbaik di SMA, hingga penghargaan dari Megawati Soekarno Puteri yang kala itu menjadi presiden didapatkannya. Hal itu sebagai kenangan terakhir yang ia persembahkan untuk ayahnya dan orang-orang yang disayanginya.
Kisah dalam novel ini menceritakan secara detail perjuangan Keke pada detik-detik terakhir hidupnya. Kisah haru yang di dominasi oleh tokoh utama yang tegar dan inspiratif bagi teman-temannya ini membuat peristiwa dalam novel ini menarik. Kekuatan karakter tokoh utama dalam membangun alur dalam novel ini menarik.
Novel Surat Kecil Untuk Tuhan layak untuk dianalisis kepopulerannya. Hal ini dikarenakan kesuksesan novel tersebut dalam menarik perhatian pembaca di Indonesia. Cerita ini dahulu ditulis dalam blogger dan banyak dikunjungi pembaca hingga dua juta banyaknya pembaca. Akhirnya buku ini oleh Inandra publisher dibiayai menjadi sebuah novel. Pada juli 2008 novel ini pertama kali dibuat atau diterbitkan dan terus mengalami cetak ulang yaitu; tiga kali cetak pada tahun 2008, dua kali cetak pada 2009, dua kali cetak pada 2010, dan empat kali cetak pada 2011. Pada tahun 2011 pula novel tersebut diangkat ke dalam sebuah film layar lebar dan berhasil menarik penonton lebih dari lima puluh ribu orang di Indonesia. Film yang diangkat dari novel ini juga diputar hingga di Malaysia dan Singapura. Melihat begitu antusiasnya pembaca terhadap novel Surat Kecil Untuk Tuhan, maka analisis pembaca atau reader respon menjadi pendekatan yang tepat untuk meneliti novel ini.
2.
Tujuan:
Mampu menggambarkan dengan jelas
harapan dan impian keke. Yang digambarkan melalui surat yang ingin keke
sampaikan kepada Tuhan.
Menentukan Unsur Intrinsik:
A.Menentukan Tokoh dan Perwatakan
|
No.
|
Tokoh
|
Perwatakan
|
Bukti
|
|
1.
|
Keke
|
Aktif, cerdas, dan percaya diri.
|
Memiliki keinginan dan cita-cita dirinya sendiri,walau
hidupnya tidak akan lama lagi.
“Satu Lagi
kebiasaanku setiap pulang sekolah sambil menunggu ayah selesai bekerja di
kantor sekolah. Aku Sering ikut ekstrakulikuler volley dengan kakak-kakak
kelas dan kedua kakakku. Selain itu, aku juga suka ikut membantu mereka untuk
membuat Mading (Majalah Dinding). Kemudian aku diarahkan oleh kakak kelasku
menjadi team Kreatif MADING karena kata mereka aku berbakat menggambar dan
daya imajinasiku tinggi. Begitu kata mereka.”
|
|
2.
|
Ayah Keke
|
Bijaksana dan perhatian kepada ketiga anaknya.
|
“Aku menolak di gigitan kedua, tetapi
ayah dengan setia berada disampingku dan terus memberikan dukungan kepadaku
sambil merayuku untuk memakan obat-obat herbal tersebut. ’Ayo, Keke…Dimakan
sayang… kan kamu mau sembuh. Kita berangkat umroh sama-sama nanti kalau kamu
Sembuh. Nanti di tanah suci kita bersyukur kepada Allah karena kamu diberikan
kesehatan. Kamu mau kan sayang…??? Kata Ayah’
“
|
|
3.
|
Andi
|
Perhatian dan Penyanyang.
|
“Keke, Andi tau kamu marah
terhadap keadaan! Tapi bukanlah menyiksa diri seperti ini bukanlah Keke yang
sesungguhnya?! Keke yang sesungguhnya adalah orang yang Andi cintai dan
seorang gadis yang tabah. Keke yang Andi cintai adalah putri yang selalu
tersenyum dan riang dalam keadaan apapun! “ Ujar Andi.
|
|
4.
|
Pak Iyus
|
Sangat setia pada keluarga Keke,
baik penyabar, dan perhatian terhadap Keke.
|
“Kamu tenang aja, Ke…. Nggak usah
khawatir. Ada ayah, ada kak Chika, ada kak Kiki dan ada Pak Iyus yang nemenin
kamu kemana aja. Pokoknya kamu tenang aja…. Mendingan kita lanjutkan makan
kita ini, oke?” Ujar pak Iyus sambil mengajakku bercanda.
|
|
5.
|
Sahabat-sahabat Keke (Fadha, Maya, Shifa, Ida, dan
Andhini)
|
Baik, setia menemani Keke disaat-saat terakhir Keke baik, dan
setia Kawan.
|
“Hal pertama yang kulakukan ketika aku
kembali ke bangku sekolahku, yaitu, kuletakkan tanganku dan kusentuh dengan
jariku. Rasa lembut meja cokelat ini nyaris telah kulupakan. Fadha dan
Sahabat-sahabatku hanya tersenyum padaku sambil berkata “Welcome back, Keke..!!”
Ujar Mereka..”
|
|
6.
|
Bibi
|
Baik dan perhatian kepada Keke.
|
Ayah sudah menunggu di mobil bersama supirnya. Aku berlari
menuju bangku belakang.Lalu ayah berkata padaku,
“Lama banget sih…
Katanya mau latihan dulu sebelum upacara pagi ini! “
“Aduh ayah.. Maaf, tadi kesiangan sedikit..
“
Lalu Bibi
memberikan roti kepada ayah untuk diberikan padaku
“Ini, makan roti yang sudah disiapkan
Bibi!”
|
|
7.
|
Kak Kiki
|
Suka Bercanda dan sedikit jahil kepada Keke.
|
“Kak Kiki tidak percaya begitu saja.Saat aku lengah, dia
langsung mencopot kacamata hitamku.
Akhirnya semua pun tau. Benar saja dugaanku!! Tawa kakakku meledak dan ia
terlihat senang melihat wajahku. Untungnya ayah langsung melotot ke arah
kakakku dan kak Kiki pun terdiam. Ayah memperhatikan keadaan mataku. Ia
sedikit panik melihat aku bisa tertular penyakit mata karena sejak kecil aku
terbilang jarang sakit.”
|
|
8.
|
Angel
|
Sombong, norak , dan suka mengejek sesama temannya.
|
Sebelum pertandingan,Angel sempat mendatangi timku.
“Aduh,
kayaknya kalau memang dengan keadaan musuh yang sakit nggak enak juga ya?
Tapi apa boleh buat.. Kita terpaksa harus menang dengan keadaan kayak gini!”
Fadha langsung bangkit. Aku menarik tangannya untuk tidak melayani ejekan
Angel.
“Oops. Awas ada yang mau nubruk. Sebaiknya simpan aja tenaganya buat ngalahin kita.. Daa… “ Ucap Angel sambil meninggalkan kami”. |
|
9.
|
Dr.Adi Kusuma
|
Sangat baik merawat Keke.
|
“Jadi, Keke kenapa dok? Kok sakit mata sampe mimisan gitu?”
“Hmm.. Sampai sejauh ini sih saya kira Sinus. Tapi belum tau juga kalau
belum di Ronsen. Sekarang saya tulis resep aja. Kalau bisa sih Keke jangan
sekolah dulu selama proses pengobatan..”
“Iya..” Jawabku singkat.
“Obat ini diminum dulu secara teratur selama 5 hari. Bila tidak ada
perubahan, saya akan buat surat
pegantar ke dokter THT (Telinga Hidung Tenggorokan).” Ujar dokte Adi Kusuma.
|
|
10.
|
Prof Mukhlis
|
Tegas dan tidak mudah putus asa.
|
Seorang Profesor yang ahli dalam bidang kanker. Prof Mukhlis sangat
berjuang dalam mengatasi penyakit kanker Keke.
“Kita coba lakukan
hal yang sama, yaitu dengan proses kemoterapi
satu seri lagi, dilanjutkan dengan Radioterapi
dengan disinar. Jika ini belum berhasil maka akan saya diskusikan dengan
teman-teman saya di Universitas Indonesia. Kita bedoa saja, semoga cara ini
berhasil.” Kalimat pesimis dari Prof
Mukhlis.
|
B.Menentukan Alur Novel
Alur : maju
Tahapan alur :
a.
Pengenalan
Keke adalah seorang anak yang cantik dan pandai, ia suka
bermain volley. Ia juga memiliki banyak kawan dan tentunya memiliki keluarga
yang bahagia walaupun ayah dan ibunya telah berpisah, namun ia selalu bahagia
dengan apa yang ia miliki.
b.
Pemunculan Konflik
Kak Kiki kakaknya Keke menderita sakit mata, memang pada
saat itu sakit mata sedang banyak menyerang siswa disekolah Keke. Dan pada saat
itu juga ternyata Keke tertular penyakit mata itu, sehingga mata Keke membengkak.
Awalnya memang bengkak biasa, namun lama kelamaan bengkak itu makin membesar
sampai wajah Kekepun ikut membesar. Dan dokterpun memvonis bahwa Keke mengidap
penyakit kanker jaringan lunak yang amat ganas.
c.
Konflik Memuncak
Lama-lama kanker itu mulai melemahkan Keke, tapi ayah Keke
terus berusaha untuk menyembuhkan Keke. Setelah melakukan pengobatan alternatif
kesana kemari, keadaan Keke tak kunjung membaik. Hingga akhirnya Keke bertemu
dengan seorang profesor yang hebat. Kemudian Keke melakukan pengobatan
kemoterapi. Kemoterapi ini berhasil, walaupun Keke harus meraskan dingin dan
rambutnya yang berguguran.
d.
Penurunan Konflik
Kanker tersebut sempat hilang, namun kanker itu datang
kembali dan semakin menyebar. Namun ayah Keke terus berusaha. Disisi lain Keke
terus berusaha untuk membahagiakn orang disekitarnya. Ia pun mulai menyadari
bahwa hidupnya takkan lama lagi. Ia makin rajin belajar karna ia ingin tetap
belajar pada detik-detik terakhir dihidupnya.
e.
Penyelesaian
Keke jika Setelah berusaha sedemikian kerasnya dengan tak
ada hasil, maka ayah Keke mulai merelakan Keke harus pergi meninggalkannya.
Saat Keke dirawat di rumah sakit, Keke sempat koma untuk beberapa lama, dan
sempatterbangun dari komanya. Namun setelah itu ia kembali tertidur dengan
tenang untuk selamanya. Ayah dan keluarga yang lain telah merelakan kepergian
Keke. Dan pada saat Keke memejamkan mata, seluruh ruangan rumah sakit tempat
dimana Keke dirawat harum bunga melati.
C.Menentukan Sudut Pandang
Sudut
pandang : Sebagai orang pertama yang menceritakan tentang dirinya sendiri.
Bagian yang
membuktikan : “Hai sobat,,kenalkan. Namaku Gita Sesa Wanda Cantika.terlalu panjang ya. Ok! Biar gampang
sebut saja namaku Keke. Aku anak ke-tiga dari tiga bersaudara. Aku mempunyai
dua kakak laki-laki,namanya juga dipersingka saja. Panggil mereka Chiko yang
tampan dan Kiki yang manis.Hehehe…. Jadi diantara keluarga ku, aku adalah anak
perempuan satu-satunya.”
D.Menentukan Setting (Latar) Novel
1.
Setting Waktu :Malam hari.
2.
Setting Tempat
: di Kota Jakarta. :Tepatnya dikawasan Green Garden-Jakarta menuju ke
pedagang kaki lima.
E.Menentukan Tema dan Amanat Novel
Tema : Perjuangan
seorang Remaja melawan penyakit kanker Ganas (Rabdomiosarcoma), tetapi memiliki
semangat untuk Hidup.
Amanat : Jangan mudah menyerah menjalani hidup ini, meskipun harus menderita
penyakit kanker (Kanker Rabdomiosarkoma)
“Ayah..Keke udah cukup sabar.Tapi
Keke sudah tidak sanggup lagi…!! Keke ingin menyerah dan lebih baik Keke mati
saja..!!”
F.Gaya Bahasa
Gaya bahasa bentuk ungkapan
:
Hal ini dapat dilihat dari
bacaan hal 83 :
→
Aku merasa bagaikan makhluk asing yang tiba di Bumi. Ditempatkan di sebuah
ruang kosong.
Menentukan Unsur Ekstrinsik:
1. Nilai Agama
Dalam novel ini terkandung nilai
keagamaan yang islami. Dan mengajarkan kepada pembaca bahwa kita harus lebih
banyak bersyukur dan tidak menyombongkan diri.
2. Nilai Moral
Terkandung nilai moral yang baik,
yaitu disaat teman Keke yang yang mengejek dia, Keke tetap diam dan hanya
tersenyum dengan ejekan itu. Dan saat Keke jatuh sakit teman yang mengejek Keke
memberi dukungan kepada Keke untuk tetap bertahan. Dan itu merupakan nilai
moral yang baik untuk para remaja.
3. Nilai Sosial
Saling membantu dan memberi dukungan
kepada kawan dan siapapun yang ada disekitar kita.
4. Nilai Budaya
Terdapat nilai-nilai budaya di
Jakarta, yaitu budaya anak remaja didaerah Jakarta.

